Kekerasan Simbolik Di Mimbar Sabda: Pelecehan Terhadap Keluhuran Liturgi Ekaristi

Penulis

  • Yan Yusuf Subu STK St. Yakobus Merauke
  • Donatus Wea STK St. Yakobus Merauke

DOI:

https://doi.org/10.60011/jumpa.v10i2.61

Kata Kunci:

Kekerasan Simbolik, Mimbar Sabda, Otoritas Gereja

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji dan menemukan bukti bahwa kekerasan simbolik di mimbar sabda merupakan salah satu bentuk pelecehan terhadap keluhuran liturgi ekaristi. Data primer diperoleh melalui observasi dan wawancara yang dibagikan kepada 10 informan yang adalah anggota paroki yang tersebar di dua paroki di kawasan pinggiran kota Merauke (Wendu dan Kuper). Hasil pengolahan data, dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, menunjukkan bahwa kekerasan simbolik kerap dilakukan oleh otoritas Gereja di mimbar sabda, tanpa disadari, dan berdampak pada pelecehan terhadap keluhuran liturgi ekaristi yang merupakan satu kesatuan yang integral yang dimulai dengan ritus pembuka dan berakhir dengan ritus penutup. Apalagi liturgi sabda, yang berpusat di mimbar sabda, merupakan persiapan amat penting untuk masuk ke dalam perayaan misteri keselamatan yang dipuncaki oleh liturgi ekaristi, yang berpusat di atas altar suci. Selain melecehkan keluhuran liturgi ekaristi, kekerasan simbolik oleh otoritas Gereja di mimbar sabda juga membawa dampak terhadap ketidaknyamanan umat secara batiniah ketika mengikuti perayaan ekaristi dan juga terhadap imam itu sendiri sebagai pemimpin perayaan ekaristi. Temuan ini menyadarkan setiap otoritas Gereja untuk menggunakan mimbar sabda sesuai dengan fungsinya yang kudus. Selain itu, imam sebagai peimpin liturgi ekaristi perlu berhati-hati dan bijaksana dalam menggunakan kata-kata untuk menjelaskan sabda Allah kepada umat beriman melalui homili di mimbar sabda supaya dapat dimengerti dan dipraktekkan dalam kehidupan mereka setiap hari.

Referensi

Alabdali, T.S. 2019. Revisiting Brown and Levinson’s Politeness Theory: A Middle-Eastern Perspective. Bulletin of Advanced English Studies, 2(2).

Bellah, R.N. 2000. Beyonf Belief: Esei-esei tentang agama di dunia modern, Jakarta: Paramadina.

Chaer, A. 2010. Kesantunan Berbahasa, Jakarta: Rineka Cipta.

Chaer. A. 2012. Linguistik Umum, edisi revisi, Jakarta: Rineka Cipta.

Choiriyah, Z. 2018. Kekerasan verbal dalam pidato Aman Abdurahman, Semarang: UIN Walisongo.

Departemen Dokumentasi KWI, 1993. Dokumen Konsili Vatikan II, Jakarta: Obor.

Eryanti, L.D. 2017. Pemikiran Johan Galtung tentang kekerasan dalam perspektif feminisme. Jurnal Hubungan Internasional, Vol. 6, No. 1, April – September 2017.

Fachruddin, F. 2018. Kekerasan simbolik di sekolah (Book Review), dalam SUKMA: Jurnal Pendidikan, Vol.2, No. 2.

Fatmawati, I, dan Sholikin A, 2020. Pierre Bourdieu dan konsep dasar kekerasan simbolik. MADANI, Jurnal Politik dan Sosial Kemasyarakatan, Vol.12, No.1.

Galtung, J. 1971. A structural theory of imperialisme. Journal of Peace Research, Vol.8, No.2,

Gasperz, M. 2022. Kekerasan verbal dalam mimbar pewartaan; salah satu factor determinan partisipasi umat katolik dalam hidup menggereja (Manuskrip hasil penelitian), Merauke: STK Santo Yakobus.

Hendry, E. 2003. Monopoli tafsir kebenaran, wacana keagamaan kritis dan kekerasan kemanusiaan, Pontianak: Kalimantan Persada Press.

Hendry, E. 2008. Kekerasan dalam Pendidikan. Jurnal AT-TURATS, Vol. 3, No.1, Desember 2008.

Jenkin, R. 1992. Pierre Bourdieu, Canada: Routledge.

Komisi Liturgi KWI, 2013. Pedoman Umum Misale Romawi (PUMR), Ende: Nusa Indah.

Martasudjita, E. 2009. Ekaristi; tinjauan teologis, liturgis dan pastoral, Yogyakarta: Kanisius.

Martono, N. 2012. Kekerasan di sekolah: sebuah ide sosiologi Pierre Bourdieu, Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Ningtyas, E. 2015. Pierre Bourdieu, Language and Symbolic Power, Jurnal Poetika Vol. III No. 2.

Riyanto, 2011. Analisis Isi, Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Santoso, T. 2002. Teori-Teori Kekerasan, Jakarta: Ghalia Indonesia.

Sekretariat KWI, 1991. Kitab Hukum Kanonik, Jakarta: Obor.

Syahrul, R. 2008. Pragmatik kesantunan berbahasa menyibak fenomena bahasa Indonesia guru dan siswa, Padang: UNP Press.

Syukron, B. 2017. Agama Dalam Pusaran Konflik (studi analisis resolusi terhadap munculnya kekerasan social berbasis agama di Indonesia). Jurnal RI’AYAH, Vol. 02, No. 1, Janauari – Juni 2017.

Wahyudin, A, 2015. Kekerasan simbolik pada rubric mode dan cantik majalah femina, Diksi, Jurnal Universitas Negeri Yogyakarta, Vol. 23 No. 1.

Yuliani, S. 2019, Tindak tutur kekerasan verbal dalam pidato Habib Rizieq, Yogyakarta: Universitas Yogyakarta Press.

Zikrillah, A. dkk. 2021. Perspektif Komunikasi Islam terhadap perilaku kekerasan verbal dalam permainan daring (studi kasus Game Mobile Legend: Bang Bang). Jurnal Dakwah dan Komunikasi, Vol. 6, No. 1. STK Santo Yakobus Merauke; gaspermario96@gmail.com

Unduhan

Diterbitkan

03-10-2022

Cara Mengutip

Subu, Y. Y., & Wea, D. (2022). Kekerasan Simbolik Di Mimbar Sabda: Pelecehan Terhadap Keluhuran Liturgi Ekaristi. Jurnal Masalah Pastoral, 10(2), 28–41. https://doi.org/10.60011/jumpa.v10i2.61

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama

1 2 > >>