Gereja Musafir Sebagai Antisipasi Hidup Eskatologis
DOI:
https://doi.org/10.60011/jumpa.v5i2.48Keywords:
Gereja musafir, antisipasi, eskatologis, persekutuanAbstract
Tujuan tulisan ini ialah untuk menggali kekayaan kazanah teologi Katolik tentang Gereja secara khusus yang akan digali dalam tulisan ini tentang Gereja musafir. Kata Musafir mau mengatakan sebuah “perjalanan”. Gereja Katolik yang sedang berziarah di dunia ini menjadi tanda kehadiran Gereja eskatologis atau Gereja jaya. Gereja Musafir dikatakan sebagai tanda karena ia (Gereja) sudah mengantisipasi hidup eskatologis. Metode yang dipakai dalam tulisan ini adalah studi literer dokumen Gereja mengenai “Lumen Gentium”. Berdasarkan telaah isi dokumen ini, penulis menemukan nilai-nilai dan kekayaan yang luar biasa mengenai gagasan Gereja musafir dalam hubungannya dengan Gereja jaya. Ada hubungan yang begitu mendalam dan erat antara Gereja musafir dengan Gereja menderita dan Gereja jaya. Ketiganya berada dalam persekutuan yang mendalam berkat iman akan Kristus. Dasar persekutuan sudah dibangun di atas, dalam, dengan dan bersama Yesus melalui rahmat Sakramen Pembaptisan. Oleh karena itu, meskipun suadara-saudari kita sudah meninggal, tetapi persekutuan antara orang hidup dan yang mati tidak berakhir dan putus oleh peristiwa kematian, melainkan tetap bersekutu dalam Kristus. Baik yang hidup maupun yang mati tetap milik Kristus. Panggilan persekutuan antara orang hidup dan mati sudah mulai sejak di dunia ini. Sifat eskatologis yang diperlihatkan oleh Gereja musafir antara lain paguyupan, kudus, Sakramen keselamatan dan tanda harapan. Oleh karena itu, Gereja musafir memberikan harapan baru bagi manusia yang masih hidup akan kehidupan eskatologis.
References
Dulles, Avery. 1974. Models of the Church. New York: Doubleday.
de Jonge, Christiaan. 2006. Menuju Keesaan Gereja: Sejarah Dokumen-Dokumen dan Tema-Tema Gerekan Oikumenis. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
Hardawiryana, R., 1993. Dokumen Konisli Vatikan II. Jakarta: Obor.
Kirchberger, G., 1991. Gereja Yesus Kristus Sakramen Roh Kudus. Ende: Nusa Indah.
Riyanto, Armada (ed.). 2004. Membangun Gereja dari Konteks. Malang: Dioma.
Syukur Dister, Nico. 2004. Teologi Sistematika 2. Yogyakarta: Kanisius.
Paulus II, Yohanes. 2000. Gereja Di Asia diterjemahkan oleh R. Hardawiryana, Jakarta: Dokumentasi dan Penerangan KWI.
http://www.allaboutgod.com/body-of-christ.htm, diakses Selasa, 3 oktober 2009.
http://www.orthodoxinfo.com/general/stjohn_church.aspx, diakses Selasa, 3 Oktober 2009.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2017 Fabianus Selatang

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.