Keterlibatan Sekolah Katolik Dalam Upaya Melawan Kultur Kematian Dalam Konteks Penanggulangan HIV/AIDS Di Kota Sorong (Studi Kasus pada SMA YPPK St. Agustinus dan SMA YPPK Seminari St. Petrus van Diepan Sorong)

Penulis

  • Eduardus Sepryanto Nadur STPK St. Benediktus Sorong

DOI:

https://doi.org/10.60011/jumpa.v9i1.122

Kata Kunci:

Kultur kematian, Sekolah Katolik, HIV/AIDS

Abstrak

Dalam artikel ini penulis mengangkat tiga hal pokok. Pertama, pemahaman para siswa dan siswi berkaitan dengan persoalan HIV/AIDS. Hal ini didasari oleh asumsi bahwa adanya pemahaman yang keliru tentang persoalan HIV/AIDS, pertumbuhan dan cara penularannya. Kedua, mengetahui usaha-usaha yang telah dibuat oleh pihak Sekolah Katolik dalam mensosialisakan persoalan HIV/AIDS yang menjadi salah satu persoalan moral-sosial di tanah Papua, termasuk di Provinsi Papua Barat. Lembaga Sekolah Katolik yang merupakan ‘wajah Gereja’ dalam bidang pendidikan hendaknya terlibat secara aktif menyikapi persoalan HIV/AIDS tersebut, demi pembangunan karakter generasi muda Papua di masa mendatang. Ketiga, penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan langkah-langkah konkret yang dapat disumbangkan kepada lembaga pendidikan katolik (sekolah) dalam menyikapi dan menanggulangi persoalan HIV/AIDS secara terencana dan terprogram. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keterlibatan sekolah Katolik di Kota dan Kabupaten Sorong dalam menanggulangi persoalan HIV/AIDS sudah baik; hal ini ditunjukan dengan tingkat pengetahuan yang memadai dari para siswa pada kedua sekolah tersebut. Tingkat pengetahuan tentang pengertian dan risiko penularan HIV/AIDS pada siswa di kedua sekolah tersebut berada pada kategori baik. Kondisi ini ditunjukkan oleh angka deskripsi persen tingkat pengetahuan tentang pengertian dan faktor risiko sebesar 68,97% (baik). Selanjutnya angka deskripsi persen pada aspek pengetahuan tentang cara pencegahan dan gejala HIV/AIDS sebesar 64,43% (baik). Pengetahuan yang baik tentang pengertian HIV/AIDS menunjukkan bahwa siswa SMA Katolik pada kedua sekolah tersebut sudah banyak yang tahu dan paham tentang persoalan HIV/AIDS. Meskipun secara keseluruhan deskriptor pada dua indikator pengetahuan tersebut berada pada kategori baik, namun masih ada beberapa item jawaban yang berada pada kategori rendah. Pengetahuan yang cukup tentang persoalan HIV/AIDS menunjukkan bahwa siswa SMA Katolik pada dua sekolah tersebut masih banyak yang belum paham dan tahu tentang HIV/AIDS. Hal ini dikarenakan belum adanya penyuluhan yang lengkap dan jelas tentang HIV/AIDS.

Referensi

Arikunto, S. 1993. Prosedur Penelitian. Jakarta. Rineka Cipta.

Budiman dan Agus, R. 2013. Pengetahuan dan Sikap Dalam Penelitian Kesehatan: Jakarta: Medika Salemba

Elizabeth Reid, ed. (1995), HIV dan AIDS, Interkoneksi Global, Obor, Jakarta.

Klein, Paul, SVD (1996), “Peranan agama dalam upaya penanggulangan HIV/AIDS, dalam Umat Katolik Indonesia dalam Pembangunan Bangsa, Malang.

Komisi Penanggulangan AIDS (KPA), (2006), Mengenal dan Menanggulangi HIV/AIDS, KPA, Jakarta. (2010), Ringkasan Eksekutif: Strategi dan Rencana Aksi Nasional Penanggulanan HIV dan AIDS 2010-2014, KPA, Jakarta. (2011), Upaya Penanggulanan HIV/AIDS 2006-2011, KPA, Jakarta.

Konferensi Waligereja Indonesia, (2011) HIV/AIDS, terj. BR. Agung Prihartana, Seri Dokumen Gerejawi no. 78, Dokpen KWI, Jakarta.

Agung Gideon Byamugisha, (2008), Apakah Aku Penjaga Adikku?: Refleksi Teologis, Etis dan Pastoral tentang HIV dan AIDS berdasarkan Kejadian 4:9 (terj.); Departemen Komunikasi World Vision International-Indonesia, Jakarta.

Fredrik Y.A. Doeka dan Bertolomeus Bolong, OCD, ed. (2013), Nilai Tubuh: Renungan Lintas Iman HIV/AIDS, Kupang: Bonet Pinggupir

Nazir, Muhammad. 2009. Metode Penelitian. Bandung: Remaja Rosdakarya

Nursalam. 2010. Metodologi Penelitian. Bandung: Alfabeta

Unduhan

Diterbitkan

01-04-2021

Cara Mengutip

Nadur, E. S. (2021). Keterlibatan Sekolah Katolik Dalam Upaya Melawan Kultur Kematian Dalam Konteks Penanggulangan HIV/AIDS Di Kota Sorong (Studi Kasus pada SMA YPPK St. Agustinus dan SMA YPPK Seminari St. Petrus van Diepan Sorong). Jurnal Masalah Pastoral, 9(1), 49–60. https://doi.org/10.60011/jumpa.v9i1.122