Falsafah Hidup Sebagai Ecoliteracy Untuk Membangun Masyarakat Selaras Alam
DOI:
https://doi.org/10.60011/jumpa.v6i2.65Kata Kunci:
antroposentrisme, kebergantungan, keselarasan hidupAbstrak
Eksploitasi alam demi kepentingan ekonomi telah merusak tatanan alam semesta. Nilai ekonomis alam semesta menjadi target dan prioritas utama daripada kesadaran diri akan kebergantungan hidup manusia pada alam semesta. Ini adalah sikap dunia modern yang bersifat utilitaristis. Selain itu pandangan antroposentrisme melahirkan tuan atas alam semesta. Di sini berarti alam harus tunduk pada manusia dan mengabdi kepadanya. Sikap materialistis ini membenarkan cara hidup yang merusak alam. Perilaku seperti ini membuktikan bahwa manusia menolak nilai intrinsik dari alam ciptaan lain dan menganggap mereka tidak ada artinya. Pada hal manusia bergantung sepenuhnya pada alam. Alam bisa hidup tanpa manusia tetapi manusia tidak bisa hidup tanpa alam. Sebenarnya kebergantungan ini menuntut tanggung jawab manusia untuk menjaga, merawat, dan melindungi alam. Manusia bisa bertanggungjawab sepenuhnya terhadap ciptaan lain jika ia memiliki prinsip dan pandangan hidup. Prinsip dan pandangan hidup itulah yang mengatur cara hidup manusia. Cara hidup manusia adalah menjaga, merawat, melindungi makhluk ciptaan lain demi cita-cita hidup bersama. Di sini berarti keselarasan dalam hidup bersama dengan makhluk ciptaan lain terpenuhi karena didukung juga dengan kebenaran-kebenaran religius yang dihayati.
Referensi
Bertens K, Pengantar Etika Bisnis, Kanisius: Yogyakarta, 2013
Capra Fritjof, The Web of Life, Anchor Book: New York, 1997
Chang William, Moral Lingkungan Hidup, Kanisius: Yogyakarta, 2001
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Bahasa Indonesia, Pusat Bahasa: Jakarta, 2008
Hadiwardoyo Al Purwa, Teologi Ramah Lingkungan: Sekilas tentang Ekoteologi Kristiani, Kanisius: Yogyakarta, 2015
Sunarko A dan Eddy Kristiyanto (edit.), Menyapa Bumi Menyembah Hyang Ilahi, Kanisius: Yogyakarta, 2008
Fransiskus, Laudato Si’ (24 Mei 2015) diterjemhkan Martin Harun, OFM, Jakarta: Dep. Dokpen KWI, 2016
A. Sonny Keraf “Fritjof Capra tentang Melek Ekologi menuju Masyarakat Berkelanjutan” dalam Jurnal Filsafat dan Teologi STF Driyarkara volume 12 nomor 1, April 2013
Antonius Sumarwan, “Melibatkan Orang Miskin dalam Gerakan Penyelamatan Bumi” dalam Majalah Basis Nomor 11-12, Tahun ke-58, November-Desember 2009
Renthy Keitzar, Creation and Restoration: three Biblical Reflection dalam David G. Hallman (edit.) Ecotheology: Voices from South and North, Eugene: Oregon
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2018 Yan Yusuf Subu
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.