Fanatisme Berbasis Jejak-Jejak Historis Misionaris

Kekuatan Yang Membangkitkan Intoleransi

Authors

  • Bertolomeus Belang STK St. Yakobus Merauke
  • Rikardus Kristian Sarang STK St. Yakobus Merauke

DOI:

https://doi.org/10.60011/jumpa.v11i1.37

Keywords:

Fanatisme, Jejak-Jejak Hitoris Misionaris, Intoleransi

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui dampak fanatisme berbasis jejak-jejak misionaris sebagai kekuatan untuk membangkitkan intoleransi. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitaitif dengan pendekatan deskriptf. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam yang melibatkan 14 informan utama sebagai perwakilan dari umat kaolik di paroki Wendu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa umat katolik di paroki Wendu memiliki sikap fanatisme berbasis jejak-jejak historis misionaris katolik. Sikap fanatisme ini menjadi salah satu kekuatan yang dapat meningkatkan rasa sikap intolerasnsi terhadap penganut agama lain. Rasa hormat terhadap jejak-jejak historis misionaris sebenarnya membawa nilai positif bagi umat katolik di Wensu, di mana mereka tidak membenci umat beragama lain dan mempertahankan ekesistensi mereka yang sudah diwariskan oleh para misonaris katolik di masa lalu sepanjang pesisir pantai Wendu. Sikap hormat yang berlebihan akhirnya memberi ruang bertumbuhnya fanatisme yang mengganggu keharmonisan hidup dengan masyarakat yang beragama lain.

References

Asmani, J. M. 2011 Metode Praktis Penelitian Pendidikan, Yogyakarta: Diva Press, p. 41

Bahari, H. (2010). Toleransi beragama mahasiswa. Jakarta: Maloho Jaya Abadi Press

Chaplin, J. P. (2008). Kamus lengkap psikologi. Jakarta: Rajawali Press.

Dokpen KWI. 2019. Dokumen Tentang Persaudaraan Manusia Untuk Perdamaian Dunia Dan Hidup Beragama. Jakarta: KWI

Hidup Katolik.Com. 2022. 115 Tahun Misi Di Keuskupan Agung Merauke: Permulaan Gereja Misi-Baptisan Pertama 1905 (Bag. 2). [online] Available at:<https://www.hidupkatolik.com/2020/08/14/48200/115-tahun-misi-di-kame-permulaan-gereja-misi-1905-bag-2.php> [Accessed 5 October 2022].

Kalikin, A. & Fahturi. 2016. Toleransi Beragama di Daerah Rawan Konflik. Jakarta: Litbang Kemenag

Latif, Y. 2011. Negara Paripurna: Historitas, Rasionalitas dan Aktualitas Pancasila. Jakarta: Gramedia.

Nurish, A. Dari Fanatisme Ke Ekstremisme: Ilusi, Kecemasan, Dan Tindakan Kekerasan. Jurnal Masyarakat dan Budaya · September 2019

Qodir, Z. Kaum Muda, Intoleransi, dan Radikalisme Agama. JURNAL STUDI PEMUDA • VOL. 5, NO. 1, MEI 2016

Qowaid. 2012. Toleransi beragama siswa sekolah lanjutan tingkat atas. Jurnal Multikultural & Multireligius, XI

Rini, A. P., Suryanto & Matulessy, A. 2016. The influence of private conformity, group self-esteem, fanaticism and obedience toward the aggressiveness of political party partisan. International Journal of Humanistics and Social Science Invention Volume 5 Issue 12, 2016.

Royen, V. H. (2020) Pater Petrus Vertenten MSC Sosok Misionaris Serbabisa Yogyakarta :INSISTPress, 2020

Sarang. R. K. Membangun dialog sebagai model terciptanya perdamaian antarumat beragama di kota Merauke. Jurnal JUMPA Vol.X no.1 April 2022

Asshiddiqie J,www.jimly.com intoleransi beragama.pdf.pd, diakse pada 23 September 2022

Published

03-04-2023

How to Cite

Belang , B., & Sarang, R. K. (2023). Fanatisme Berbasis Jejak-Jejak Historis Misionaris: Kekuatan Yang Membangkitkan Intoleransi. Jurnal Masalah Pastoral, 11(1), 47–58. https://doi.org/10.60011/jumpa.v11i1.37