Kekerasan Verbal Dalam Mimbar Pewartaan

Salah Satu Faktor Determinan Partisipasi Umat Katolik Dalam Hidup Menggereja

Penulis

  • Mario Gasperz STK St. Yakobus Merauke
  • Donatus Wea STK St. Yakobus Merauke

DOI:

https://doi.org/10.60011/jumpa.v11i1.35

Kata Kunci:

Kekerasan Verbal, Mimbar Pewartaan, Partisipasi

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji dan menemukan bukti bahwa kekerasan verbal dalam mimbar pewartaan menjadi salah satu faktor determinan partisipasi umat katolik dalam hidup menggereja. Data primer diperoleh melalui wawancara yang dibagikan kepada 10 informan yang adalah anggota paroki yang tersebar di lima paroki di kota Merauke dan di luar kota Merauke. Hasil pengolahan data, dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, menunjukkan bahwa kekerasan verbal yang dilakukan oleh otoritas Gereja di mimbar pewartaan (ruang homili dan ruang pengumuman) menjadi salah satu faktor utama yang menentukan partisipasi umat katolik dalam berbagai aspek kehidupan menggereja. Kekerasan verbal di mimbar pewartaan berdampak secara psikologis, sosial. spiritual, kultural dan hidup berjemaat bagi umat yang menjadi korban. Dampak ini bermuara pada sikap dan keputusan yang diambil oleh para korban untuk hidup selanjutnya, yakni tidak terlibat dalam berbagai kegiatan Gereja, mengikuti perayaan liturgi hari minggu dan hari raya di paroki lain dan berpindah ke Gereja protestan atau denominasi Gereja lainnya serta menjadi penganutnya. Temuan ini menyadarkan setiap otoritas Gereja untuk menggunakan mimbar pewartaan sesuai dengan fungsinya dan menguasai kode etik (kesantunan) dalam berbahasa, khususnya di ruang publik.

Referensi

Agustina, 2017. Kekerasan Verbal dalam Pilkada DKI: Mengungkap tingkat kesantunan masyarakat berwacana politik. Prosiding Bahasa dan Sastra Indonesia dalam Gamitan Masyarakat Multikultural, Padang: Bahasa dan Sastra Indonesia FBS Universitas Padang.

Ahdiyat, M.A. 2020. Kekerasan Verbal di konten Youtube Indonesia dalam Perspektif Kultivasi. Ettisal: Journal of Communication, 5(2).

Alabdali, T.S. 2019. Revisiting Brown and Levinson’s Politeness Theory: A Middle-Eastern Perspective. Bulletin of Advanced English Studies, 2(2).

Baryadi, I.P. 2012. Bahasa, Kekuasaan dan Kekerasan, Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Basrowi dan Sukidin, 2003. Teori-Teori Perlawanan dan Kekerasan Kolektif, Surabaya: Insan Cendekia.

Bellah, R.N. 2000. Beyonf Belief: Esei-esei tentang agama di dunia modern, Jakarta: Paramadina.

Chaer, A. 2010. Kesantunan Berbahasa, Jakarta: Rineka Cipta.

Chaer. A. 2012. Linguistik Umum, edisi revisi, Jakarta: Rineka Cipta.

Choiriyah, Z. 2018. Kekerasan verbal dalam pidato Aman Abdurahman, Semarang: UIN Walisongo.

Erlyanti, L.D. 2017. Pemikiran Johan Galtung tentang kekerasan dalam perspektif feminisme. Jurnal Hubungan Internasional, Vol. 6, No. 1, April – September 2017.

Fauzi, I.A, dkk. 2009. Laporan penelitian pola-pola konflik keagamaan di Indonesia (1990 – 2008), Yayasan Wakaf Paramadina (YWP) dan Yogyakarta: The Asia Foundation (TAF).

Galtung, J. 1971. A structural theory of imperialisme. Journal of Peace Research, Vol.8, No.2,

Hendry, E. 2003. Monopoli tafsir kebenaran, wacana keagamaan kritis dan kekerasan kemanusiaan, Pontianak: Kalimantan Persada Press.

Hendry, E. 2008. Kekerasan dalam Pendidikan. Jurnal AT-TURATS, Vol. 3, No.1, Desember 2008.

Karimkhanlooei, G. dan Vaezi, N. 2017. Politeness Strategies in Written Communication: The Issue of Iranian EFL Learners. Journal of Language and Cultural Education, 5(3).

Komisi Liturgi KWI, 2013. Pedoman Umum Misale Romawi (PUMR), Ende: Nusa Indah.

Makarim, M. 2014. Memaknai Kekerasan, Jakarta: Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (ELSAM), Koleksi Pusat Dokumentasi ELSAM.

Nafisah, M. dkk. 2021. Dampak dari Verbal Abuse terhadap keadaan psikologis seseorang. Jurnal Psikologi Wijaya Putra, Vol. 2, No. 1.

Riyanto, 2011. Analisis Isi, Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Santoso, T. 2002. Teori-Teori Kekerasan, Jakarta: Ghalia Indonesia.

Suciartini, N.N.A dan Sumartini, N.L.P.U. 2018. Verbal Bullyng dalam media sosial ditinjau dari perspektif penyimpangan prinsip kesantunan berbahasa. Widyadari Jurnal Pendidikan, 19(2).

Suyanto, B. 2016. Media Sosial di era masyarakat digital, Jakarta: Media Indonesia.

Syahrul, R. 2008. Pragmatik kesantunan berbahasa menyibak fenomena bahasa Indonesia guru dan siswa, Padang: UNP Press.

Syukron, B. 2017. Agama Dalam Pusaran Konflik (studi analisis resolusi terhadap munculnya kekerasan social berbasis agama di Indonesia). Jurnal RI’AYAH, Vol. 02, No. 1, Janauari – Juni 2017.

Tim Penyusun Wahid Institute, 2010. Laporan kebebasan beragama/ berkeyakinan dan toleransi, Jakarta: The Wahid Institute.

Utoro, D.Y.S, dkk. 2020. Kekerasan Verbal dalam media social Facebook. Silampari Bisa: Jurnal penelitian pendidikan bahasa Indonesia, daerah dan asing, 3(2).

Yuliani, S. 2019, Tindak tutur kekerasan verbal dalam pidato Habib Rizieq, Yogyakarta: Universitas Yogyakarta Press.

Zein D, dan Wagiati, 2021. Kekerasan verbal dalam merespon status dan komentar politik di media social dan implikasinya terhadap kesantunan berbahasa. Jurnal Suar Be’tang, Vol. 16, No. 1, Juni 2021.

Zikrillah, A. dkk. 2021. Perspektif Komunikasi Islam terhadap perilaku kekerasan verbal dalam permainan daring (studi kasus Game Mobile Legend: Bang Bang). Jurnal Dakwah dan Komunikasi, Vol. 6, No. 1.

Unduhan

Diterbitkan

03-04-2023

Cara Mengutip

Gasperz, M., & Wea, D. (2023). Kekerasan Verbal Dalam Mimbar Pewartaan: Salah Satu Faktor Determinan Partisipasi Umat Katolik Dalam Hidup Menggereja. Jurnal Masalah Pastoral, 11(1), 15–29. https://doi.org/10.60011/jumpa.v11i1.35

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama

1 2 > >>