Teknik Cognitive Restructuring Untuk Meningkatkan Kecerdasan Emosi Dan Forgiveness

Authors

  • Resmin Manik STK St. Yakobus Merauke

DOI:

https://doi.org/10.60011/jumpa.v5i2.49

Keywords:

forgiveness, cognitive restructuring, kecerdasan emosi

Abstract

Kajian konsep forgiveness mengenai psikologi positif menarik minat banyak kalangan yang menginginkan peningkatan kualitas hidup agar dapat berinteraksi dengan semua jenjang usia. Forgiveness sangatlah penting untuk ditanamkan sejanak dini agar individu mampu menjadi pribadi yang sehat dalam berinteraksi dengan lingkungan. Fenomena yang terjadi di lingkungan sekolah dan masyarakat untuk memaafkan secara tulus sangat sulit. Hal ini dipengaruhi oleh banyak faktor seperti moral rendah dan budaya gengsi. Oleh sebab itu pada saat mengalami perselisihan, perbedaan pendapat, timbul keinginan untuk balas dendam dan saling melukai sehingga pribadi tersebut dilanda ketakutan dan kecemasan oleh sebab reaksi yang ditunjukkan berupa respon negatif yakni: marah dan melakukan balas dendam terhadap orang yang telah menyakiti dirinya. Reespon negative tersebut hanya menyelesaikan masalah sesaat. Akibanya, akan terjadi keretakan hubungan dengan orang lain sehingga menimbulkan permusuhan. Permasalahan ini harus segera ditangani agar tercipta budaya menghargai dan peneriamaan yang tulus. Individu yang mampu menyesuaikan diri dengan penerimaan yang tulus merupakan ciri individu yang memiliki kecerdasan emosi. Pribadi yang memiliki forgiveness yang baik adalah individu yang cerdas secara emosi, karena mampu mengatasi gejolak perasaan dan tindakan yang akan dilakukan. Kemampuan mengolah gejolak perasaan dapat meningkatkan kedewasaan berpikir dalam menyikapi suatu permasalahan yang terjadi pada diri seseorang. Kemampuan untuk mengatasi gejolak perasaan dan frustrasi serta kesanggupan memotivasi diri dan mengatur suasana hati merupakan gambaran kecerdasan emosional yang dimiliki oleh individu.

References

Arif, T. A. (2013). Komitmen dengan Pemaafan dalam Hubungan Persahabatan. Jurnal online Psikologi. Vol. 01 No.02

Agustian, Ary Ginanjar. 2001. Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual, ESQ: Emotional Spiritual Quotient Berdasarkan 6 Rukun Iman dan 5 Rukun Islam. Jakarta: Arga Wijaya Persada.

Cioni, F.P.2007. Forgiveness,Cognitive Restructuring and Object Transformation Jurnal of religion and Health, vol. 46, No 3.

Choemir, S.,Nurius,P.S., & Osborn,C.J.2009. Interviewing and Change Strategies for Helpers: Fundamental Skilland Cognitive Behavioral lntervention. USA:Brooks/Cole

JURNAL JUMPA Vol. V, No. 2, Oktober 2017 | 77

Dobson &Dobson. 2009. Evidence-Based practice of cognitive Behavioral Theraphy.New York: Guilfords Press.

Enright, R.D.,Santos, M.J & Al –Mabuk, R.1989. Journal of Adolescence, 12.99-110.

Goleman, Daniel, Emotional Intelligence (terjemahan), Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2000.

Goleman, Daniel. 2006. Emotional Intelligence, Kecerdasan Emosional Mengapa EI Lebih. Penting daripada IQ. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Nggermanto, Agus. 2001. Quantum Quotient: Kecerdasan Quantum, Cara Praktis Melejitkan IQ, EQ, dan SQ yang Harmonis. Bandung: Nuansa.

Shane. J. Loves dan C.R Snyder. Positive Psychological Asessment. Handbook of Model and Measures.

Lin, W. N., Enright, R.D., & Klatt,J. 2011. Journal of Moral Education. Vol 40,No. 42,235 – 253.

Zahid dan Anwar. 2015. Pengajian: sifat yang baik. Di selenggarakan dalam rangka pembinaan mental dan spiritual warga binaan di lapas kelas II B. sidoarjo. ( Online), ( http:://Youtube.com) diakses pada tanggal 10 Oktober 2017.

Ramli, M. 2005. Terapi Perilaku Kognitif, Dalam Pendidikan dan Konseling di Era Global. Bandung: Rizqy Press.

Published

02-10-2017

How to Cite

Manik, R. (2017). Teknik Cognitive Restructuring Untuk Meningkatkan Kecerdasan Emosi Dan Forgiveness. Jurnal Masalah Pastoral, 5(2), 50–58. https://doi.org/10.60011/jumpa.v5i2.49